Sleman - Sebanyak 70 santriwati mengikuti Pelatihan Pembalut Kain (PeKa) untuk pondok pesantren ramah lingkungan di Pondok Pangeran Diponegoro Sleman Yogyakarta pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Melalui pelatihan PeKa ini, para santriwati dikenalkan lebih dekat dengan isu darurat iklim. Tentu saja ada keterkaitan yang kuat antara perempuan dan darurat iklim. Apa itu? Pernahkah terlintas bahwa penyumbang sampah terbesar berasal dari pembalut plastik yang dipakai oleh perempuan? Oleh karena itu, perempuan dituntut untuk memiliki kecerdasan dalam memilih pembalut yang ramah lingkungan. Sehingga stop sampah pembalut plastik menjadi langkah solutif yang bisa diambil oleh perempuan, terkhusus para santriwati. Adapun langkah solutif menciptakan pembalut ramah lingkungan tanpa memperbanyak sampah pembalut plastik di tanah air ini adalah dengan membuat pembalut kain. Mudah saja, Ibu Siti Aminah, M. Si selaku narasumber yang merupakan Dosen Prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan juga Founder Pembalut Kain PeKa memberikan sosialisasi dan praktik langsung cara menjahit pembalut kain kepada para santriwati. Semoga para santriwati dapat menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan, salah satunya dengan mulai menggunakan pembalut kain. Yuk, gunakan produk ramah lingkungan!(ayu)