Road to International Accreditation, Prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sambangi Universitas Andalas untuk Benchmarking

Padang - Selasa, 2 Maret 2021, Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkunjung ke Universitas Andalas di Padang, Sumatera Barat dalam rangka melakukan benchmarking Akreditasi Internasional. Tidak sendirian, di sana, Prodi PMI melakukan benchmarking bersama perwakilan 20 prodi lainnya yang mana didampingi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Prodi PMI sendiri diwakili oleh Ketua Prodi PMI, Siti Aminah, S.Sos.I, M.Si. Setelah mendapatkan masukan dari LPM serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prodi PMI semakin mantap untuk melaju dan memantapkan diri menuju Akreditasi Internasional. Tentu saja benchmarking Akreditasi Internasional di Universitas Andalas ini menjadi salah satu penopang utama bagi Prodi PMI untuk mempersiapkan diri secara matang agar dapat mengantarkan Prodi PMI mendapatkan Akreditasi Internasional.

Adapun agenda benchmarking di Universitas Andalas ini dipecah dalam 3 (tiga) sesi. Pertama, rombongan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkunjung ke Auditorium Universitas Andalas untuk menghadiri pembukaan hari pertama benchmarking. Acara ini dibuka oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Andalas, Prof. Dr. Henny Lucida, Apt. Selain LP3M, hadir pula Pengelola Prodi di Universitas Andalas yang sudah terakreditasi Internasional.

Perlu diketahui, seperti penuturan Prof. Dr. Henny Lucida, Apt, terdapat 3 (tiga) prodi di Universitas Andalas yang sudah terakreditasi Internasional ABET. Ketiga Prodi tersebut antara lain adalah Program Sarjana Teknik Industri, Teknik Lingkungan, dan Teknik Mesin. Butuh 5 (lima) tahun bagi ketiga Prodi tersebut untuk mempersiapkan diri menuju Akreditasi Internasional. Untuk mendukung persiapan Akreditasi Internasional, prodi-prodi terkait ini sampai terbang ke Amerika Serikat. Berhubung Lembaga Akreditasi ABET berasal dari Negeri Paman Sam, Universitas Andalas akhirnya memutuskan untuk melakukan benchmarking ke sana.

Prof. Dr. Henny Lucida, Apt juga menyampaikan bahwa saat ini di Universitas Andalas sudah terdapat 53 Prodi yang terakreditasi A. Tidak lupa, terdapat pula 34 Prodi yang sedang mempersiapkan diri menuju Akreditasi Internasional. Selain itu, Universitas Andalas juga sedang dalam masa pengajuan untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Oleh karena itu,untuk mendukung agar Universitas Andalas menjadi PTN-BH, diberlakukan skema 80% Prodi di Universitas Andalas harus sudah terakreditasi A.

Setelah sambutan dari Ketua LP3M Universitas Andalas, selanjutnya Ketua LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. H. Fahri Husein, SE, M.Si menyampaikan rencana LPM terdekat. Pertama, LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sedang mengajukan usulan terkait 2 (dua) kampus baru yang terdiri dari Kampus Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kampus Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Kedua, LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga sedang mempersiapkan 20 Prodi untuk mendaftarkan diri ke Akreditasi Internasional.

Kemudian, selesai bertemu LP3M Universitas Andalas, Perwakilan Prodi dan LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pergi menuju Fakultas Teknik untuk mendengarkan sharing session dari Prodi di Fakultas Teknik yang sudah terakreditasi Internasional. Salah satunya adalah Prodi S1 Teknik Industri. Pemaparan sharing session dari Prodi Teknik Industri dipaparkan oleh Jonrinaldi.

Jonrinaldi dalam presentasinya berbagi pengalaman terkait Akreditasi Internasional ABET yang telah diikuti oleh Prodi S1 Teknik Industri Universitas Andalas. ABET adalah singkatan dari Accreditation Board for Engineering and Technology. ABET sendiri merupakan badan akreditasi non profit dan non pemerintah untuk program ilmu terapan, komputer, teknik, dan teknologi rekayasa.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh Prodi Teknik Industri agar mendapatkan Akreditasi Internasional ABET. Pertama, melakukan Workshop LEEAP Program (Leadership in Engineering Education Accreditation). Kedua, Workshop LEEAP Program lanjutan. Ketiga, revisi Kurikulum 2013. Keempat, asesmen dan evaluasi Student Outcomes (SO) / Capaian Pembelajaran (CP). Kelima, asesmen dan evaluasi SO/CP lanjutan. Keenam, pembentukan Industrial Advisory Board (IAB). Ketujuh, asesmen dan evaluasi SO/CP lanjutan. Kedelapan, submit Readiness Review Report (RRR). Kesembilan, submit Self Study Report (SSR) dan kegiatan visitasi. Terakhir, buah hasil dari perjuangan, Prodi S1 Teknik Industri terakreditasi ABET pada 24 Agustus 2020.

Di sisi lain perjuangan Prodi S1 Teknik Industri dalam mendapatkan Akreditasi Internasional ABET, terdapat banyak rintangan dan tantangan selama persiapan menuju akreditasi ini. Antara lain: Revisi Kurikulum untuk menyesuaikan dengan Kriteria Akreditasi ABET; Dukungan dari Dosen untuk suksesnya persiapan Akreditasi ABET; Kegiatan Asesmen Capaian Student Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah (Direct Assesment) dan Exit Surveys (Indirect Assesment) secara berkala; Memastikan Kurikulum memberikan pengalaman kegiatan perancangan utama kepada mahasiswa; Pembentukan IAB dan Pelaksanaan Rapat Anggota IAB secara reguler (minimal 2 tahun sekali); Penyiapan sarana dan prasarana yang sesuai dengan Student Outcomes.

Harapannya, semoga Prodi PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat merekam jejak prodi-prodi di Universitas Andalas dalam menyabet Akreditasi Internasional. Siap ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)? (Ayu)